blogs mood


Kamis, 13 Oktober 2016

Penentapan Kadar NaOH untuk Menentukan Kadar Asam Cuka

A.    Tujuan Percobaan
1.      Untuk menentukan molaritas NaOH dengan menggunakan asam oksalat
2.      Dapat menentukan kadar asam cuka perdagangan
B.     Dasar Teori
Pada percobaan kali ini menggunakan prinsip dasar yaitu titrasi. Titrasi adalah proses penambahan secara bertahap suatu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya ke dalam suatu larutan yang belum diketahui konsentrasinya hingga terjadi reaksi kimia secara sempurna. Dalam titrasi asam-basa ini juga dikenal istilah asidimetri dan alkalimetri.
Asidimetri adalah titrasi terhadap larutan Basa bebas atau larutan garam yang berasal dari asam lemah dengan larutan standar asam kuat.
Contoh : NaOH + HCl         NaCl + H2O
               NaCN + HCl         NaCl + HCN
Alkalimetri adalah titrasi terhadap larutan Asam bebas atau larutan garam yang berasal dari basa lemah dengan larutan standar basa kuat.
Contoh : HCl + NaOH                        NaCl + H2O
               NH4Cl + NaOH                    NaCl + NH4OH
Sebelum melakukan pengujian, yang larutan yang digunakan untuk menguji haruslah distandarisasi terlebih dahulu yaitu dengan titrasi dimana salah satu larutan adalah larutan yang mengandung zat murni. Standarisasi larutan sangatlah penting, karena dengan standarisasi kita dapat mengetahui konsentrasi suatu zat/larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Di dalam titrasi juga dikenal larutan standar primer dan larutan sekunder. Larutan standar primer yaitu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya, biasanya digunakan untuk titran. Larutan standar sekunder yaitu larutan yang akan dicari konsentrasinya dengan larutan standar primer, biasanya digunakan untuk titrat. Pada saat titrasi, larutan ditambahkan indicator yaitu zat yang memiliki perbedaan warna yang mencolok dalam medium asam dan basa. Indicator inilah yang berfungsi untuk mengetahui perbedaan warna yang mencolok dalam medium asam dan basa dimana zat inilah yang menentukan berakhinya titrasi. Titrasi dihentikan ketika sudah tidak terjadi perubahan warna atau ketika larutan sudah jenuh yaitu sudah mekewati titik ekuivalen. Titik ekuivalen, yaitu titik dimana asam telah bereaksi sempurna atau telah ternetralkan basa.

C.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Gelas arloji
b.      Gelas beaker
c.       Gelas Erlenmeyer
d.      Pipet ukur 25 ml
e.       Labu ukur 100 ml
f.       Gelas ukur 10 ml
g.      Buret
h.      Statif
i.        Klem
j.        Sendok sungu
k.      Pengaduk kaca
l.        Neraca analitik
m.    Pipet tetes
n.      Bola hisap

2.      Bahan
a.       Padatan asam oksalat
b.      Larutan NaOH
c.       Asam Cuka Perdagangan
d.      Indicator PP
e.       Aquades

D.    Diagram Alir Langkah Kerja

  1. Penentuan Molaritas NaOH
  2. Penetapan Kadar Asam Cuka Perdagangan

sumber : panduan praktikum Kimia. Pengampu : Endaruji Sedyadi, S.Si, M.Sc

Minggu, 06 September 2015

Holaaa...
Udah beberapa bulan ya guys setelah lulus...ngenesnya sekolah gw baru wisuda besok 😔
Dan lebih ngenesnya, aku gabisa ikut :'(
...
Udah hampir 3 mingguan aku dibekasi, yaap tempat kakakku. Disini siih sekeluarga, renovasi rumah gitu dehh..
Dan ijazah sudah ditangan sebelum aku kesini, itu yg jadi alasan keluarga ngapaain aku harus pulang...
Awalnya sii iya, aku ngga mau pulang karena malu, temen-temen sudah dapat kerjaan dan aku belom. Tapi, sekarang rasanya pengin bgt ngumpul sama temen-temen 😢 *labil bgt yaa
...
Yaaa, entahlah...nggatau mo gimana lagi, ngambek beneran deh ini 😷😷😷

Senin, 20 April 2015

Aku bisa tersenyum di depan oranglain. Tapi, kenapa aku sendiri tak bisa tersenyum pada diriku sendiri?

Aku selalu ingin tau kabar darinya, kepo, nge-stalk tiap hari. Tapi ketika aku bertemu, aku merasa muak, sebel, kesel, males, benciiiii banget sama dia.

Ya Tuhan….kenapa aku harus dalam kondisi seperti ini?

Apa aku bisa untuk terus menahannya? Semua kemarahanku, emosiku, rasa ingin tahuku. Aku ingin mengajukan beribu pertanyaan kapadanya. Mengungkapkan apa yang aku rasakan selama ini. Tapi kenapa semua itu terhapus begitu saja ketika aku bertemu dengannya.

Mereka, mengatakan apa yang mereka lihat, dan berbicara tentang perpisahan. Tidakkah itu doa? Lalu, apa aku harus terus menghubunginya? Sedangkan aku sendiri tidak mau jadi penghalang impiannya.


Apa yang harus aku perbuat?


note : 14April2015

Minggu, 15 Februari 2015

Nico and Rara. part 1

Siang itu Rara dan Rita, kedua sahabat itu duduk-duduk di taman kampus sambil berbincang-bincang. “Ra, gimana? Udah siap untuk ujian akhir kampus?”, Tanya Rita. “Entahlah rit, aku masih ngrasa agak belum siap aja, atau mungkin karena kurang yakin aku gak tau”, jawabku dengan wajah yang agak muram. Dilihatnya sahabatnnya itu murung, Rita sudah bisa menebaknya, “kamu ada masalah ya? Kenapa?”, Tanya Rita.

“Aku gak tau harus gimana lagi Rit, aku kadang ngrasa capek. Bentar lagi ujian akhir, tapi Nico?” jawabku lagi.

“kenapa Nico? Kalian ada masalah?”
“Aku tau Nico udah banyak dan sering banget sakit karena aku, tapi Rit! Ini udah sering banget, hamper tiap minggu dia pasti tiba-tiba bilang pengen udahan atau kalo enggak ya pengen break! Aku nggak ngerti sama dia…”

“…dia bilang biar kita sama-samabisa focus sama ujian, tapi kamu tau nggak! Gimana aku bisa focus? Sedangkan aku udah ketergantungan sama dia. Aku tiap hari selalu smsan sama dia, dan sekarang? Iya sih, dia bilang dan sebelumnya emnag kita udah ada komitmen untuk tetep focus dan tetep berhubungan, tapi tiap kali aku denger dia minta putus atau break aku udah langsung lemes rit…”, tenggorokanku mulai sakit dan suaraku pun mulai serak.

“Ra, aku tau kamu pasti bisa, udahlah jangan terlalu dipikirkan. Mungkin emang bener keputusan Nico kayak gitu, kalian bisa sama-sama focus untuk menghadapi ujian kan?”

“iya sih rit. Tapi apa iya harus dengan break? Aku tau aku sekarang sering banget sibuk dengan tugas-tugas kampus sampai aku bahkan sering ga ketemu dia walaupun kita satu kampus”

“mungkin saja dengan itu kamu justru bisa focus?

“gimana bisa focus? Aku malah sekarang lemes. Jujur rit, aku sebel benget aku juga sakit tiap minggu pasti dia seperti itu!” mataku pun mulai kabur.

“Ra, aku kenal kamu. Ini bukan pertama kalinya bukan kamu merasa terpuruk kayak gini? Dan selama ini kamu bisa menghadapinya? Lalu, untuk apa kamu khawatir gini?”

“aku khawatir ini bakal ganggu ujianku Rit, ujian akhir tinggal seminggu lagi dan Nico? Dia justru membuat keputusan seperti itu? Aku harus gimana Rit? dia bilang kia akan tetap berhubungan, tapi kenapa dia nggak ngehubungi aku dari kemarin? Apa aku juga bisa buat gak berhubungan dengan dia?”

“Ra, kamu itu kuat! Dan jangan menangis hanya karena cowok! Oke, kalian bersama udah lebih dari setahun dan ini bukan hal yang mudah, tapi kamu hanya perlu menghadapinya kan? Lalu, apa susahnya. Please girl, come on! Smile dong!”

Akupun tersenyum sedikit, aku teringat dulu awal-awal jadian aku sering minta putus tiap ada masalah. Tapi, Nico nggak pernah mambiarkan hubungan kita berakhir. Sampai pada akhirnya aku menyadari betapa dia benar-benar mencintaiku dan aku nggak bisa nglewati hari tanpa dia. Dan saat itulah aku merasa, mungkinkah Nico suatu saat akan memutuskan aku? Atau ingin break sama aku? Dan perasaanku berkata ‘ketika Nico bilang itu, mungkin dia sudah tidak mencintaiku lagi’. Entah kenapa aku berpikir begitu, dan sekarang itu terjadi. Aku nggak bisa ngkepas dia, tapi…..mungkin benar, dia sudah bosan denganku :”)


bersambung.... 

Note : possitif thinking, Ra J

Jumat, 26 Desember 2014

Jum'at, 26 Des 2014 Kost.

kesabaran insyaallah berbuah manis mbak :)
"mau gimana lagi kalo udah hilang? aku sih udah ikhlas, darpada kita terus dihantui dengan rasa yang menyiksa diri sendiri dek :)"

bukannya mengkhawatirkan atau memikirkan diri sendiri, mb ika justru mengkhawatirkan aku yang notabene memang yang terakhir memakai motornya. Subhanallah, semoga gusti Allah membalas kebaikan mb ika :)

cceritanya dimulai kemarin sore ketika aku di dapur mencuci piring, mb ika keluar dari kamarnya lagi nyapu. Tiba-tiba mb ika bilang 'sepedaku kok nggak ada ya?' dua hari ini memang smotor mb ika nggak ada, ya aku kira dipinjem temennya setelah tak pake senin malemnya. Semua jadi geger, termasuk ibu kost ku yang justru menambah suasana semakin runyam. Aku,sita dan mb ratna udah tau kalo nggak ada, ya kami kira dipinjem.
Sore itu suasana menjadi tidak seperti biasanya. Mb ika keluar tanya orang-orang yang biasanya ada di depan dan mas-mas indomaret. Salah satu masnya bilang, "kemarin selasa jam 3 sore mbak? Beat putih lawas kan?". Aku yang di kost bingung, akhirnya aku mau keluar nyoba nyari di satpam pabrik tempat mb ika kerja, dan baru mau keluar di depan udah ada pak satpam. Ya, sarannya sih melapor walaupun memang hitungannnya sudah agak telat karena uudah dua hari ini.
Ada yang agak ganjil, selasa siang sekitar jam setengah 2 waktu itu aku dan sita pulang ngambil charger laptop karena laptop mati pas lagi acc laporan -___- (BAKA!!!) tapi.....aku udah nggak liat motornya mb ika dan kost pun sepi, cuma ada uti dan bu bing di depan. Nah, mb ratna katanya seharian di kost nggak denger apa-apa dan pintunya dibuka, padahal waktu aku pulang pintu juga tutupan. Yah, mungkin baru aja tidur jadi nggak denger.
Entah, aku yang biasanya nanyain motor (bu bing sama mb ratna juga) itu mau tanya kok ya adaaaaa aja... (lupa terus-___-)
akhirnya, malemnya mb ika lapor ke kantor polisi, sampe jam 10:15 malem -__- aku nyampe ngantuk nunggunya.
aku coba hubungi ibu, suruh minta tolong ke pakdhe hargo dan memang lagsung digarap sama pakdhe, katanya kalo seupama otornya nggak ketemu, orang yang ngambil biasanya bingung mau ngejualnya, kalopun ke jual juga harganya anjlok gitu.

yah, semua juga udah usaha, semoga mb ika dapet yang lebih baik dari yang sekarang :)
Aamiin :)
makasihh mb ika (padahal minggu besok aku udah balek ko jogja, tapi rasanya tuh masi betah disini)

mb ika : tengah :)
mb ika : kanan depan :)

Banana boat :D