eh iya, lupa kemarin kan hari IBU ya.... :D
ini tulisan waktu aku SMP dulu :p
tepatnya pada 31 Januari 2012 duyu hihii ^^
The son and mother’s love is honest. The affection of son and mom is full of heart.
Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang masa.
Peribahasa itu yang harus selalu kita renungkan, dalam kegiatan apapun, berdo’a, bahkan dalam setiap desah nafas kita. Karena kita dapat hidup tanpa balutan kasih seorang wanita yang begitu lembut dan perkasa, IBU.
Pikirkanlah apa yang seandainya terjadi ketika dulu beliau biarkan kita. Tentu kita takkan menjadi diri kita yang sekarang ini bukan? karena kasih-nyalah, karena ketabahan-nyalah, karena ketulusan dan kesabaran-nyalah kita dapat menjadi diri kita seperti saat sedia kala membaca catatanku ini.
Mungkin
tanpa beliau, aku ataupun kalian tak dapat membaca, maupun membuat catatan ini
bukan?.
Bayangkan ketika beliau tlah tiada, sungguh menyesallah kita. Tentu kita berpikir “kembalilah ibu, kami membutuhkanmu, ibu sungguh telah banyak khilaf aku padamu, ibu.” Tetapi, tiadalah dia dapat mengusap air mata kita seperti dahulu kala ketika kita slalu mencampakkannya, menyuruhnya, bahkan tak jarang kita memperlakukannya layaknya seorang pembantu. Di saat dia berada di samping kita, memberi apa yang kita inginkan, mengusap air mata kesedihan dengan senyumannya yang tulus, merawat kita saat kita sakit, dia berikan seluruh cinta kasihnya untuk kita.
Tetapi, apa yang telah kita lakukan untuk dia ? Pernahkah kita berpikir betapa besar cinta kasih itu ? Betapa dalam kasihnya? Bagaikan ribuan bintang di langit, lebih dalam dari lautan, sejernih embun pagi buta. Semua itu ia berikan untuk kita, bukan ?
Bayangkan andai suatu hari itu adalah hari terakhir kita bertemu dengan sang ibunda kita, dan tak seorangpun tahu akan hal itu, tetapi kita masih tetap berperilaku sama padanya, tanpa dapat memberikannya waktu terakhir dan terindah baginya. Bukankah hanya penyesalan dan perasaan yang kian menyiksa yang datang pada diri kita ?
Pada saat itu barulah kita menyadarinya, betapa sang ibu mencintai kita. Kita hanya dapat menitihkan air mata, tetapi ibu? Dia gantungkan semua harapan pada kita. Dia masih slalu setia menemani kita, dia akan slalu hidup “dihati” kita.
Namun, apakah kita harus menyadarinya setelah dia pergi ? Sungguh sesuatu yang sangat buruk. Untuk itu, marilah kita mencoba dari sekarang untuk memberikan apa yang terbaik yang dapat kita berikan untuknya.
Sebelumnya
maaf, mungkin di antara kalian ada yang sekarang tak dapat berada di samping
ibunda kita. Namun, percayalah dia slalu ada dihati kita. Sejelek apapun,
sehina apapun, seburuk apapun dia, akuilah “Dia adalah IBUku”. Meskipun begitu,
tidak pernah terlintas dipikirannya menginginkan anaknya seperi dirinya,
dan dia pasti menginginkan kita menjadi lebih baik dari dirinya. Begitu
mulianya dia.
“Bunda,
kami mencintaimu, kami menyayangimu. Sungguh menyesallah kami, jika kami tak dapat
lagi melihat senyummu kembali. Menyesallah kami, yang tak dapat
membahagiakanmu. Ibunda, dengan apakah kita dapat membalas segala kebaikanmu,
cinta kasih,tulus ikhlas darimu. Maafkan segala kekhilafan kami bunda!!!.
mungkin seribu maaf tak dapat menghapusnya, tetapi kau masih tersenyum pada
kita seolah-olah tak ada dosa apapun dari kami. Bundaku tercinta, ‘Kau takkan
pernah terganti’”.
Kasih
ibu, kepada beta
Tak
terhingga sepanjang masa
Hanya
memberi, tak harap kembali
Bagai
Sang Surya menyinari dunia
“We
Love You Mom” ♥
*semoga
dengan catatanku ini, kita dapat lebih menyadari betapa besar kasih cinta
seorang ibu dan dapat menjadikan kita lebih menyayanginya.
![]() |
Sunday, 21 Dec 2014 |
![]() |
#selecta #Batu #Malang Me, Mom, and Dad ♥ |
♥With Love♥
Rara
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar